Mengenal Penyakit Disartria

Penyakit Disartria adalah kelaianan pada bagian sistem saraf sehingga mempengaruhi otot otot yang memiliki fungsi untuk berbicara, dimana hal ini menyebabkan gangguan pada mulut saat berbicara.

Disartria tidak mempengaruhi kecerdasan ataupun tingkat pemahaman para penderitanya, akan tetapi tidak menutup kemungkinan para penderitanya yang mengalami kondisi ini memiliki gangguan dalam kedua hal itu.

Tak semua penyebab disartria mampu dicegah, dimana penyebab paling umumnya ialah stroke, sheingga penting untuk melakukan beberapa langkah dalam mengupayakan pencegahan terhadap stroke, seperti :

  • Mengonsumsi makanan tinggi serat
  • Mengonsusmi makanan rendah lemak
  • Olahraga rutin
  • Kurangi konsumsi minuman berlakohol
  • Kurangi makan junk food
>

Disartria Berdasarkan Lokasi Kerusakan

  1. Disartria campuran : Disartria ini mampu membuat seseorang menderita beberapa Disartria sekaligus, dimana mampu terjadi kerusakan akibat jaringan saraf yang menyebar luas seperti ensefalitis, stroke dan cedera kepala.
  2. Disartria flaksid : Disartria ini terjadi karena batang otak atau saraf tepi mengalami kerusakan, dimana Disartria ini muncul pada pendeirta penyakit Lou Gehgrg atau tumor pada area saraf tepi.
  3. Disartria diskinetik dan distonik : Terjadi karena adanya akibat kelainan sel sel otot yang berperan pada kemampuan bicara
  4. Disartria  hipokinetik : Terjadi akibat adnaya kerusakan di salah satu bagian otak bernama ganglia basal, dimana penyebab utamanya ialah penyakit parkinson.
  5. Disartria ataksik :  Terjadi karena otak kecil ( serebelum ) mengalami probelm, seperi peradangan yang mengatur kemampuan bicara.
  6. Disartria spastik : Disartria ini paling sering terjadi, dimana penyebabnya ialah kerusakan pada otak besar yang mana kerusakan tersebut disebut dengan cedera kepala berat.

Komplikasi Penyakit Disartria

Pengidap Disartria akan mengalami gangguan kualitas hidup akibat menderita Disartria ini antara lain seperti mengalami perubahan kepribadian, interaksi sosial, dan gangguan emosi karena sulitnya berkomunikasi dengan orang lain.

Dimana gangguan komunikasi dapat menyebabkan penderita Disartria merasa terisolasi dan cenderung mendapatkan stigma yang buruk di lingkungan sekitar.

Ini tidak terkecuali bagi anak-anak. Kesulitan komunikasi pada anak dapat menyebabkan masalah pada anak, juga perubahan masalah dan kesulitan.

Pendidikan dan pengembangan karakter anak-anak dapat menyelesaikan hal-hal ini, sehingga lebih mudah bagi anak-anak sosial untuk mengatasi kesulitan ketika berkembang menjadi dewasa.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama